Wednesday, June 18, 2014

Frozen

Love is an open door, with you.
I’d never meet someone who thinks so much like me.
                Saya baru saja menyadari bahwa ada suatu alasan krusial yang membuat anak – anak perempuan kita saat ini begitu ter-obsesi dengan romansa. Mekanisasi film Barbie telah mencoba memberi sebuah design yang sangat dekat dengan khayalan. Di bandingkan dengan kisah shohabiyah dan begitu berilmunya para muslimah, visualisasi tentang menikahi pangeran baik hati lebih deras dan memiliki kekuatan dalam imaji mereka.
                Sayangnya, termasuk saya. Wkwkwkwk.
                Saya berpikir bahwa di masa depan, jika Allah menghendaki, akan semakin banyak generasi yang lahir dari akar keluarga yang lebih baik lagi. Jika saat ini saya sebagai aktivis pergerakan Islam terlahir sebagai anak yang dulunya punya masa kejahiliahan begini dan begitu, di masa depan, kisah hijrah seperti saya dan kawan – kawan saat ini mungkin akan semakin sedikit. Karena mereka di masa depan dididik bukan dengan visualisasi putri dan pangeran atau judi – judi halus permainan bola, tapi hafalan dan kisah – kisah hikmah.
                Malam ini saya menuliskan lagi racauan. Kaku lagi merangkai pasca membiarkan laman blog ini disihir jadi kenangan. Haha. Entahlah. Hanya, bahwa, terimakasih untuk “keberkahan”, sahabat yang nge-promote film Frozen yang akhirnya saya dapet dari anak kontrakan.

                “Keberkahan” selalu lebih baik dari siapapun juga, bukan?

No comments:

Post a Comment